Nama : Antonia Bamban Puspitasari
NPM : 10.2650
Semester : 3 (tiga)
LATAR BELAKANG
Anak-anak BIAK usia 6-12 tahun pada umumnya sangat bersemangat dalam menjalin relasi dengan orang lain. Pada usia ini, anak-anak sangat suka meniru gaya orang lain. Dia juga mulai menyadari adanya perbedaan dari dirinya dan orang lain di sekitarnya. Oleh sebab itu, anak-anak perlu diajarkan sikap rendah hati sejak dini agar ia dapat menerima orang lain apa adanya tanpa membandingkan dengan dirinya.
Melalui pembinaan iman ini, anak-anak akan diajari untuk bersikap rendah hati. Bahwa Tuhan menyukai kerendahan hati juga perlu disampaikan kepada mereka. Hal ini agar anak-anak tahu sikap apa yang dikehendaki Allah ada dalam dirinya.
Tujuan Umum :
- Agar anak-anak tahu bahwa bersikap rendah hati itu penting bagi kehidupan kita di tengah masyarakat.
- Agar anak tahu bahwa Yesus senang pada orang-orang yang rendah hati.
- Agar anak tahu bahwa dengan rendah hati kita akan disukai banyak orang dan memiliki banyak teman.
- Agar anak mau memaafkan orang lain dengan rendah hati dan tulus ikhlas.
Sasaran : Anak BIAK Lingkungan St. Yusuf, Munggut (usia 6-12 tahun)
Pertemuan I
Rendah Hati vs Sombong
Tujuan :
- Anak memahami bahwa sombong dan rendah hati adalah dua sikap yang berlawanan.
- Anak mengetahui bahwa sikap rendah hati disukai Tuhan
- Anak mengetahui bahwa dengan kerendahan hati maka banyak orang yang mau menjadi temannya.
Metode : Pendalam Kitab Suci, Sharing, tanya jawab, Menyanyi
Media : Kitab Suci, Teks Lagu
Waktu : 60 menit
Sumber Bahan :
- Kitab Suci,
- Buku “Hatiku Penuh Nyanyian” dari Karya Kepausan Indonesia,
- Buku “Kamulah Sahabatku” dari Karya Kepausan Indonesia,
- “Rehan” edisi Oktober 2011 oleh Komisi Anak Keuskupan Surabaya.
Pemikiran Dasar
Anak-anak tentu sudah dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk. Mereka pun tentunya sudah mengetahui bahwa sikap rendah hati dan sombong adalah dua sikap yang berbeda dan bertolak belakang. Namun mereka belum tentu menyadari bahwa kedua sikap ini senantiasa berada bersama-sama dan saling berdampingan di dalam diri setiap orang.
Sikap rendah hati harus dirawat dengan baik, dipupuk dan dilatih terus menerus agar tumbuh subur. Sedangkan sikap sombong, tanpa dipupuk sekalipun akan tetap tumbuh di dalam diri seseorang. Bagaikan rumput liar yang terus muncul. Oleh karena itu kita harus sering berlatih dan memangkasnya agar tidak tumbuh menjadi ilalang dan membuat kita dijauhi teman. Sebab, roh memang penurut, tetapi daging lemah (Mat 26:41). Maka kita harus tegas dan banyak berlatih. Dengan menjadi rendah hati, kita sekaligus juga memangkas kesombongan dalam diri kita. Dan perlahan, menjadi pribadi yang lebih baik. Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Luk. 14:11).
Proses Pertemuan:
- 1. Pembuka
- Lagu pengantar doa
Tanganku Ada Dua (Lagu Balonku)
Tanganku ada dua,
Lima-lima jarinya
Kulipat bersama-sama bila aku berdoa
- Doa Pembukaan (dapat didoakan oleh peserta BIAK, dan atau ditirukan bersama)
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Ya Yesus yang baik, Kau telah mengajar para murid untuk bersikap rendah hati. Bantulah dan sertailah kami, Tuhan. Agar kami dapat belajar tentang kerendahan hati yang Kau ajarkan. Amin
c. Pengantar
Selamat sore adik-adik (kemudian mereka menjawab)
Selamat pagi Tuhan Yesus, Slamat pagi Bunda Maria
Selamat pagi kakak Pembina, Slamat pagi kawan semua…
Tepuk BIAK
B….I….A…K…
BIAK YES…
Tepuk Yesus
Y…..E…..S……U….S
Yesus Yes!
Apa kabar adik-adik semua? (baik). Apakah adik-adik sudah siap untuk belajar bersama pada hari ini? (sudah). Kalau begitu, sebelum kita mulai, kakak mau mengajak adik-adik untuk bernyanyi. Ayo, adik-adik semua berdiri.
JANGAN LELAH
Jangan lelah bekerja di ladangnya Tuhan
Roh Kudus yang memberi kekuatan
Yang mengajar dan menopang
Tiada lelah bekerja bersamaMu Tuhan
Yang selalu mencukupkan …atas segalanya
Reff
Ratakan tanah yang bergelombang
Timbunlah tanah yang berlubang
Menjadi siap di bangun diatas dasar iman….
Nah, adik-adik, tema sekolah Minggu kita pada hari ini adalah “Rendah Hati vs Sombong”. Nah, sikap sombong itu sebenarnya sangat tidak disukai Tuhan Yesus. Kita, sebagai anak-anak Tuhan sangat diharapkan untuk menjadi orang-orang yang rendah hati. Seperti dalam lagu yang baru kita nyanyikan tadi, kita harus meratakan gelombang-gelombang dalam diri kita. Agar kita tidak tinggi hati atau sombong. Sekarang, ayo kita baca Kitab Suci bersama-sama.
- 2. Pendalaman Kitab Suci
- Membaca Kitab Suci (Luk 14: 1, 7-11)
Kitab Suci dibacakan bergantian oleh anak-anak dan pendamping BIAK
- Pertanyaan
Pembimbing mengajak peserta untuk mendalami Kitab Suci dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut.
- Apa yang dilakukan oleh para tamu dalam Injil tersebut? (berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan)
- Apa yang dikatakan Yesus ketika melihat kejadian itu? (barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan)
- Penegasan
Adik-adik, setelah kita membaca Kitab Suci tadi, apa yang adik-adik temukan tentang kerendahan hati dan kesombongan? (anak-anak diberi kesempatan untuk menjawab) Nah, sekarang adik-adik sudah tahu, kan kalau Tuhan Yesus tidak suka pada orang yang sombong? Adik-adik tahu ayat emas dari bacaan hari ini di mana? Ya, ayat emasnya ada di ayat 11. Mari kita baca bersama-sama. Dalam ayat tersebut Tuhan Yesus mau mengajak kita untuk bersikap rendah hati.
Dimanapun kita berada, kita harus bersikap rendah hati, jangan sombong seperti para tamu tadi karena kita akan tidak disukai orang lain. Contohnya, kalau di sekolah, kita mendapat nilai yang baik dan dipuji oleh teman-teman dan guru, dan kita merasa pandai. Kita menjadi sombong karena banyak orang yang mengatakan kita pandai. Kita merasa kepandaian kita tidak ada yang menandingi. Lalu, kita merasa tidak perlu lagi belajar karena merasa sudah pandai. Maka, lama-lama kita akan tertinggal. Suatu saat, kita akan dipermalukan, atau mempermalukan diri kita sendiri karena kepandaian kita tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan teman-teman yang lain. Karena kita merasa sombong dan tidak belajar.
Jadi, kita tidak boleh sombong dengan apa yang kita miliki saat ini. Karena semua itu bisa berubah dan menghilang. Kalau nilai kita baik, kita harus tetap belajar untuk mempertahankannya. Dan jangan menjadi sombong. Karena kesombongan akan membuat kita menjadi malas.
- Aktivitas
- Gerak dan lagu.
SAYA TAHU
Saya tahu sadar
siap melakukan
Saya tahu sadar
siap melakukan
Saya tahu sadar siap
Siap sadar saya tahu
Saya tahu sadar siap melakukan.
- Nah, setelah membaca Kitab Suci tadi kita semua jadi tahu apa yang dikehendaki Tuhan, bukan? (sudah/belum). Yang dikehendaki Tuhan adalah, agar kita memiliki sikap rendah hati dan tidak sombong. Dari gerak dan lagu tadi, kakak mengajak adik-adik untuk siap melakukan perintah Tuhan, untuk belajar bersikap rendah hati. Adik-adik, semua sudah tahu, sadar dan siap melakukan perintah Tuhan, bukan? (sudah).
- 3. Perayaan Iman
- Lagu
AKU BAHAGIA
AKU BAHAGIA, BAHAGIA, BAHAGIA, BAHAGIA
AKU BAHAGIA, BAHAGIA
KARENA TUHAN YESUS ANGKAT DOSA*KU
YESUS AMBIL DOSA*KU
DAN BUANG KE LAUT BYUR…
BUANG KE LAUT BYUR…
BUANG KE LAUT BYUR…
* SOMBONG
CAPEK
MALU
BAU
- Doa permohonan
P: Ya Yesus, Engkau selalu menunggu kami untuk datang kepada-Mu melalui doa-doa kami. Sekarang kami datang, ya Tuhan, dan memohon kepada-Mu:
- Ya Yesus, Engkau begitu tidak menyukai kesombongan. Bantulah kami, Tuhan, agar kami dapat menjadi lebih rendah hati. Sertailah dan bimbinglah kami selalu agar kami dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan berkenan pada-Mu. Kami mohon………
- (Doa spontan oleh pembina BIAK dan anak-anak). Kami mohon……….
P: Demikianlah ya Yesus, segala doa dan permohonan kami yang kami haturkan ke hadirat-Mu, sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
- Doa Bapa Kami
- 4. Penutup
- Tugas Perutusan
“Aku mau terus belajar dan berusaha untuk mempunyai kerendahan hati”
- Doa Penutup (didoakan oleh salah seorang peserta)
Terimakasih ya Yesus, atas kehadiran-Mu selama pertemuan kami ini. Hari ini Kau mengajarkan kepada kami untuk tidak bersikap sombong. Semoga kami dapat bersikap rendah hati seperti yang Engkau kehendaki. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
- Lagu Penutup
ROH ALLAH
BILA ROH ALLAH ADA DI DALAMKU
KU KAN MENARI SPERTI DAUD MENARI
BILA ROH ALLAH ADA DI DALAMKU
KU KAN MENARI SPERTI DAUD MENARI
KU KAN MENARI KU KAN MENARI
KU KAN MENARI SPERTI DAUD MENARI 2X
Pertemuan II
Rendah Hati bukan Rendah Diri
Tujuan : Anak lebih memahami arti rendah hati, bahwa rendah hati dan rendah diri itu berbeda.
Metode : Penjelasan dan tanya jawab, menyanyi dan permainan
Media : Kitab Suci, Teks Lagu
Waktu : 60 menit
Sumber Bahan : Kitab Suci, Buku “Hatiku Penuh Nyanyian”, Buku “Kamulah Sahabatku”, “Rehan” edisi Oktober 2011
Pemikiran dasar
Banyak orang sering salah mengira rendah diri sebagai rendah diri. Padahal mereka adalah 2 hal yang berbeda.
Rendah diri lebih cenderung pada sifat minder. Sedangkan rendah hati adalah sikap tidak sombong atau congkak.
Anak-anak mau diajak dan diarahkan untuk lebih rendah hati, bukannya rendah diri.
Proses Pertemuan
- 1. Pembukaan
- Lagu Pembuka
Betapa Hatiku
Betapa hatiku, berterimakasih Yesus
Kau mengasihiku, Kau memilikiku
Hanya ini Tuhan, persembahanku
Segenap hidupku, jiwa dan ragaku
S’bab tak kumiliki harta kekayaan
yang cukup berarti tuk kupersembahkan
Hanya ini Tuhan, permohonanku
terimalah Tuhan, persembahanku
Pakailah hidupku sebagai alat-Mu
Seumur hidupku
- Doa Pembukaan
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Allah Bapa yang ada disurga, kami bersyukur karena kami masih boleh berkumpul lagi ditemat ini utuk belajar dan bergembira bersama. Trima kasih pula karena Engkau telah memberikan kesepmatan kepada kami untuk belajar dan menerapkan hasil pembelajaran kami minggu lalu. Tuhan, hadirlah disini dan sertailah kami agar kami dapat melakukan segala aktivitas pada sore hari ini dengan baik. Demi Kristus, Tuhan dan Juru selamat kami. Amin
- Pengantar
Selamat pagi adik-adik (kemudian mereka menjawab)
Selamat pagi Tuhan Yesus, Slamat pagi Bunda Maria
Selamat pagi kakak Pembina, Slamat pagi kawan semua…
Bagaimana kabar adik-adik hari ini? (baik) Siapa yang belum mandi? Apakah anak-anak Tuhan Yesus ini masih semangat semua? (masih). Apakah adik-adik masih ingat tema minggu lalu tentang apa? (anak-anak diberi kesempatan untuk memnjawab),betul sekali. Kalau minggu lalu kita belajar mengenai kerendahan hati dan kesombongan, pada sore hari ini kakak akan mengajan adik-adik untuk membedakan rendah hati dan rendah diri. Tapi sebelumnya, kakak mau bercerita..
- 2. Mendengarkan cerita
Rendah Hati
Tia dan Sari adalah dua sahabat baik. Pada suatu hari, mereka bermain boneka bersama-sama di rumah Sari. Tia membawa boneka yang baru dibelikan oleh ayahnya dari Singapura.
“Wah, Tia hebat! Papa Tia bisa pergi ke luar negeri dan membawakan oleh-oleh. Kalau papaku sih, cuma pegawai biasa. Tidak mungkin bisa pergi ke luar negeri.” kata Sari.
“Jangan begitu, Sari. Kita tidak boleh rendah diri. Kita harus bersyukur kepada Tuhan atas apa yang kita miliki. Kamu juga boleh pinjam bonekaku,” kata Tia.
“Terimakasih, Tia!” kata Sari gembira.
“Kamu adalah sahabat yang baik. Kamu kaya, tetapi tidak sombong. Aku jadi ingat, ada teks Kitab Suci yang mengatakan bahwa barangsiapa meninggikan diri ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri ia akan ditinggikan. Tuhan akan meninggikan kamu karena kamu rendah hati.” kata Sari sambil memeluk Tia. Kemudian mereka bermain bersama dengan gembira.
- Pertanyaan
Pembimbing mengajak peserta untuk mendalami Kitab Suci dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut.
a. Bagaimana sikap Sari ketika tahu bahwa Tia membawa boneka baru dari luar negeri? (rendah diri karena ayahnya tidak bisa pergi ke luar negeri)
b. Bagaimana sikap Tia ketika melihat sahabatnya itu murung? (membesarkan hatinya dan mengatakan bahwa Sari boleh meminjam bonekanya)
- Aktivitas
Permainan “Mengamati Teman”
- Peserta adalah anak kelas 1-6 SD
- Peserta dipasangkan berdua-dua
- Setiap peserta disuruh untuk mengamati temannya dari ujung kepala sampai kaki
- Salah satu dari pasangan peserta ditutup matanya, kemudian pasangan yang matanya tidak ditutup disuruh untuk mengamati temannya (bergantian)
- Masing-masing peserta kemudian menceritakan hasil apa yang diamati dari temannya (misalnya: menyebutkan warna rambut, warna baju, bentuk tubuh, warna kulit, model rambut, dan lain sebagainya)
à Dari permainan tersebut pembimbing mengarahkan pada kesimpulan berikut
- Penegasan
Adik-adik, setelah kita mendengarkan cerita dan bermain tadi, kita tahu bahwa setiap orang hendaknya menjadi rendah hati, bukan rendah diri. Setelah mengamati teman-teman tadi, tentu adik-adik sudah tahu bahwa kita berbeda dengan teman yang lain. Mungkin adik-adik berfikir bahwa teman yang adik-adik amati tadi lebih cantik atau lebih ganteng. Mungkin, karena permainan tadi ada diantara adik-adik yang jadi rendah diri atau minder dengan temannya.
Adik-adik perlu tahu, bahwa kita memang diciptakan berbeda dan unik. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang diciptakan sama. Jadi adik-adik tidak perlu merasa minder. Seperti yang dikatakan Tia tadi, kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki.
- 3. Perayaan Iman
- Lagu
Bermacam-macam
Bermacam-macam kita hadir di sini tetapi kita satu
Di dalam Tuhan,
Tidak ada yang putih, tidak ada yang hitam
Kita bersaudara di dalam Dia, karna percaya
Yesus Tuhan, Yesus Raja mahakuasa
Alleluya……Alleluya….
- Doa Permohonan
P: Ya Yesus yang baik, Engkau menghendaki kami agar tak henti-hentinya datang kepada-Mu. Maka dengarkanlah doa permohonan kami ini
- YaTuhan, Engkau tidak menginginkan kami menjadi rendah diri melainkan rendah hati. Bimbinglah kami dan ingatkanlah kami selalu untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Kami mohon………..
- (Doa spontan oleh pembina BIAK dan anak-anak). Kami mohon……….
P: Demikianlah doa permohonan kami ini ya Tuhan. Semua ini kami hunjukkan kepada-Mu karena hanya Kaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin.
- Doa Bapa Kami
- d. Penutup
Adik-adik yang terkasih baru saja kita melihat dan sama-sama belajar tentang keadaan tubuh kita. Kita juga belajar bagaimana cara memperlakukan tubuh dengan baik. Maka dari itu marilah kita senantiasa untuk merawat dan menjaga tubuh kita masing. Marilah kita akhiri pertemuan kali ini dengan doa.
Doa Penutup
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Bapa kami bersyukur kepadamu atas penyertaamu sepanjang kegiatan kami pada hari ini. Terima kasih pula atas semua rahmat yang engkau berikan kepada kami. Sekarang kami mau pulang, lindungilah kami ya Tuhan supaya kami dapat pulang dengan selamat dan berjumpa kembali dengan orangtua kami. Doa ini kami serahkan kepada-Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Lagu penutup
Dalam Yesus Kita Bersaudara
Dalam Yesus, kita bersaudara (3x).
Sekarang dan selamanya.
Dalam Yesus kita bersaudara.
Saling mengasihi….
Saling menyayangi……..
PERTEMUAN III
Rendah Hati dalam Menolong Sesama
Tujuan : Melatih anak untuk menggunakan hati yang tulus ikhlas ketika memberikan pertolongan atau bantuan kepada sesama.
Metode : Penjelasan dan tanya jawab, menyanyi dan aktivitas
Media : Kitab Suci, Teks Lagu, Teks Gambar, Alat Tulis, Pensil warna
Waktu : 60 menit
Sumber Bahan : Kitab Suci, Buku “Hatiku Penuh Nyanyian”, Buku “Aku Sahabat Yesus”
Pemikiran dasar
Banyak orang menolong sesama tidak dengan rendah hati atau perasaan tulus. Kadang ada berbagai pertimbangan sebelum menolong sesama. Namun pertimbangan ini pun sifatnya egois, untuk diri sendiri. Misalnya agar orang lain melihat bahwa kita adalah orang yang baik, takut mendapat masalah orang yang ditolong, dsb.
Bersikap rendah hati dalam melayani sesama tentunya sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari Yesus sendiri mengajarkan kepada kita untuk saling mengasihi dan itu merupakan hukum paling besar. “Aku memberikan perintah kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi,; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian kamu harus saling mengasihi” (Yoh 13: 34). Dalam hal ini Yesus cocok sebagai teladan, karena cinta kasihNya kepada manusia Ia rela mengurbankan diriNya pada Bapa, dalam hidupNya di dunia pun Yesus mau mengasihi semua orang tanpa membeda-bedakan. Dengan demikian anak- anak perlu diarahkan supaya tergerak hatinya untuk mengasihi dan mewujudkan kasihnya pada sesama.
Proses Pertemuan:
- 1. Pembuka
- Lagu pengantar doa
Lima Jari
Jari jempol, jari telunjuk,
Jari tengah di tengah
Jari manis pakai cincin, jari kelingking kusayang
Kuberhitung,
Satu dua tiga empat dan lima
Lipat tangan, tutup mata
Mari kita berdoa
- Doa Pembukaan
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Allah Bapa disurga kami bersyukur kepadamu atas segala rahmat dan anugrah yang Engkau berikan kepada kami sehingga kami dapat berkumpul bersama ditempat ini. Bimbinglah kami Tuhan agar kegiatan yang akan kami laksanakan pada sore hari ini dapat berjalan dengan lancar. Pada sore hari ini kami ingin belajar daripada-Mu untuk bersikap rendah hati dalam menolong sesama. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara. Amin
- c. Pengantar
Selamat sore adik-adik (kemudian mereka menjawab)
Selamat pagi Tuhan Yesus, Slamat pagi Bunda Maria
Selamat pagi kakak Pembina, Slamat pagi kawan semua…
Tepuk BIAK
B….I….A…K…
BIAK YES…
Tepuk Yesus
Y…..E…..S……U….S
Yesus Yes!
Apa kabar adik-adik semua? ( baik ) Semua sudah siap belum untuk belajar bersama? Kakak mau tanya sama adik-adik, siapa suka menolong sesama? (anak-anak diberi kesempatan untuk sharing pengalaman menolong sesama) Wah, baik sekali adik-adik mau membantu orang lain yang membutuhkan. Tapi, apakah adik-adik memberi pertolongan itu dengan tulus dan rendah hati? Sekarang, ayo kita baca Kitab Suci bersama-sama.
- 2. Pendalaman Kitab Suci
- Membaca Kitab Suci (Luk 10: 25-37)
Kitab Suci dibacakan bergantian oleh anak-anak dan pendamping BIAK
- Pertanyaan
Pembimbing mengajak peserta untuk mendalami Kitab Suci dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut.
a. Apa yang terjadi pada orang Yerusalem yang turun ke Yerikho itu? (dirampok dan dipukuli, kemudian ditinggalkan dalam keadaan setengah mati)
b. Apa yang dilakukan oleh imam dan orang Lewi ketika melihat orang yang dirampok itu? (melewatinya dari seberang jalan)
c. Apa yang dilakukan oleh orang Samaria terhadap orang yang terluka itu? (membalut luka-lukanya, menaikkannya ke atas keledai tunggangannya, membawa ke tempat penginapan dan merawatnya)
- Penegasan
Adik-adik, setelah kita membaca Kitab Suci tadi, apa yang adik-adik tentunya sudah tahu bahwa dalam membantu sesama, kita harus membantu dengan rendah hati dan tulus. Kita juga tidak boleh membeda-bedakan dalam membantu sesama. Seperti orang Samaria tadi juga tidak membeda-bedakan orang yang akan ditolongnya. Meskipun ia tidak mengenal orang yang terluka tersebut, ia tetap mau menolong dan merawatnya.
- Aktivitas
Mewarnai gambar ( terlampir )
- 3. Perayaan Iman
- Lagu
JANGAN LELAH
Jangan lelah bekerja di ladangnya Tuhan
Roh Kudus kan b’ri kekuatan
Yang mengajar dan menopang
Tiada lelah bekerja bersama-Mu Tuhan
Yang selalu mencukupkan …atas segalanya
Reff :
Ratakan tanah bergelombang
Timbunlah tanah yang berlubang
Menjadi siap di bangun diatas dasar iman….
- Doa permohonan
P: Ya Bapa yang mahabaik, kini kami datang pada-Mu hendak menghaturkan doa permohonan kami:
- Ya Bapa, Putra-Mu telah mengajarkan kepada kami tentang kerendahan hati dan mengasihi sesama. Berkati dan bimbinglah kami, agar kami dapat melaksanakan perintah Putra-Mu dalam menolong sesama, serta meneladan-Nya sehingga kami dapat melayani dengan kerendahan hati. Kami mohon………
- (Doa spontan oleh pembina BIAK dan anak-anak). Kami mohon……….
P: Demikianlah ya Bapa, segala doa dan permohonan kami yang kami haturkan ke hadirat-Mu. Dengan perantaraan Yesus, Tuhan kami. Amin.
- Doa Bapa Kami
- 4. Penutup
- Tugas Perutusan
“Aku mau menolong sesama dengan rendah hati”
- Doa Penutup
Terimakasih ya Yesus, atas kehadiran-Mu selama pertemuan kami ini. Hari ini Kau mengajarkan kepada kami untuk bersikap rendah hati dan tulus dalam menolong sesama, tanpa pandang bulu. Semoga kami dapat melaksanakannya dalam kehidupan kami sehari-hari. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
- Lagu Penutup
Dalam Yesus kita bersaudara
Dalam Yesus kita bersaudara, 3x
Sekarang dan selamanya
Dalam Yesus kita bersaudara
Saling melayani, Saling mengasihi, Saling mengampuni
Pertemuan II
Rendah Hati untuk Memafkan
Tujuan : Agar anak mau memaafkan orang lain dengan rendah hati dan tulus ikhlas.
Metode : Penjelasan dan tanya jawab, menyanyi, menari, mewarnai gambar.
Media : Kitab Suci, Teks Lagu, Teks Gambar, Alat tulis, Pensil Warna
Waktu : 60 menit
Sumber Bahan :
- Kitab Suci,
- Buku “Hatiku Penuh Nyanyian” dari Karya Kepausan Indonesia.
- Buku “Aku Sahabat Yesus” dari Karya Kepausan Indonesia.
Pemikiran dasar
Sering kali anak-anak tidak sadar bahwa perilakunya membuat marah atau jengkel orang lain. Sering kali pula anak-anak tidak berani mengakui kesalahannya dan minta maaf, karena takut dimarahi dan dibenci. Sedang di sisi lain, sering kali kita juga tidak memiliki kerendahan hati untuk memaafkan orang yang bersalah kepada kita. Apa lagi anak-anak usia 6-12 tahun. Ketika mereka merasa kecewa kepada orang lain, akan ada keengganan untuk mau memaafkan temannya itu. Maka di sini kita mau mengajarkan anak-anak mau belajar rendah hati untuk memaafkan orang lain yang menyakitinya.
Proses Pertemuan:
- 1. Pembuka
- Lagu pembuka
Dalam Yesus kita bersaudara
Dalam Yesus kita bersaudara, 3x
Sekarang dan selamanya
Dalam Yesus kita bersaudara
Saling melayani
Saling mengasihi
Saling mengampuni
- Doa Pembukaan (ditirukan oles peserta BIAK)
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Allah Bapa disurga kami bersyukur kepada-Mu atas segala rahmat dan anugrah yang Engkau berikan kepada kami sehingga kami dapat berkumpul kembali di tempat ini. Hadirlah, Tuhan agar kegiatan yang akan kami laksanakan pada sore hari ini dapat berjalan seturut kehendak-Mu. Pada sore hari ini kami ingin belajar daripada-Mu agar kami semakin rendah hati untuk memaafkan. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
- c. Pengantar
Selamat sore adik-adik (kemudian mereka menjawab)
Selamat pagi Tuhan Yesus, Slamat pagi Bunda Maria
Selamat pagi kakak Pembina, Slamat pagi kawan semua…
(pendamping mengajak anak-anak untuk Tepuk Biak Is the Best)
Tepuk BIAK
BIAK…….
Is the best…..
OLALA…….
OLELE…………….
KINCLONG KINCLONG…
Apa kabar adik-adik semua? ( baik ) Hayo…… Masih ingat apa tema kita minggu lalu? Ya. Rendah hati Vs Sombong. Minggu lalu kakak mengajak adik-adik semua untuk belajar rendah hati. Tugas perutusan minggu lalu sudah dilaksanakan apa belum?
Hari ini kakak mau tanya, siapa tidak pernah mempunyai salah terhadap orang lain? (tidak ada) Kalau begitu, ketika adik-adik membuat kesalahan kalian berani mengaku dan minta maaf atau tidak? (anak-anak diberi kesempatan untuk menjawab). Nah, sekarang, kalau ada yang berbuat salah pada adik-adik dan kemudian minta maaf, adik-adik mau memberikan maaf atau tidak? (anak –anak menjawab) Jawaban yang sebenarnya akan kita temukan dalam bacaan Kitab Suci pada sore hari ini. Jadi, ayo kita bersama-sama membaca Kitab Suci.
- 2. Pendalaman Kitab Suci
- Membaca Kitab Suci (Mat 18:21-35)
Kitab Suci dibacakan bergantian oleh anak-anak dan pendamping BIAK
- Pertanyaan
Pembimbing mengajak peserta untuk mendalami Kitab Suci dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut.
a. Menurut Yesus, berapa kali kita harus mengampuni bila seseorang berbuat salah? (tujuh puluh kali tujuh kali)
b. Mengapa kemudian Raja menjadi marah dan menyerahkan orang yang berhutang sepuluh ribu talenta itu kepada para algojo? (karena setelah ia diampuni, ia tidak mau mengampuni temannya yang berhutang kepadanya)
- Penegasan
Nah, berarti ketika ada teman yang bersalah kepada kita, kita harus mau memaafkannya. Adik-adik, setelah kita membaca Kitab Suci tadi, apa yang adik pikirkan tentang memaafkan kesalahan orang lain? (anak-anak diberi kesempatan bercerita) Nah, adik-adik, Tuhan Yesus telah memberi kita contoh untuk saling mengampuni. Karena, kalau kita tidak mau memaafkan dan mengampuni kesalahan orang lain, maka dosa kita juga tidak akan diampuni oleh Tuhan.
- Aktivitas (dilakukan setelah doa penutup)
Mewarnai gambar (terlampir)
- 3. Perayaan Iman
- Lagu
HARI INI KURASA BAHAGIA
Hari ini kurasa bahagia
Berkumpul bersama saudara seiman
Tuhan Yesus t’lah satukan kita
Tanpa memandang diantara kita
Bergandengan tangan dalam kasih
Dalam satu hati,
berjalan dalam terang kasih Tuhan
Kau sahabatku, kau saudaraku
Tiada yang dapat memisahkan kita
Kau sahabatku, kau saudaraku
Tiada yang dapat memisahkan kita
- Doa permohonan
P: Ya Bapa yang mahabaik, kini kami datang pada-Mu hendak menghaturkan doa permohonan kami:
- Ya Bapa, Putra-Mu telah mengajarkan kepada kami rendah hati dan pengampunan. Dan semoga kami cukup rendah hati untuk mengampuni sesama kami seperti Engkau Mahapengampun. Kami mohon………
- (Doa spontan oleh pembina BIAK dan anak-anak). Kami mohon……….
P: Demikianlah ya Bapa, segala doa dan permohonan kami yang kami haturkan ke hadirat-Mu. Dengan perantaraan Yesus, Tuhan kami. Amin.
- Doa Bapa Kami
- b. Penutup
- Tugas Perutusan
“Belajar dengan rendah hati, memberi maaf kepada sesama yang bersalah”
- Doa Penutup (didoakan oleh seorang peserta)
Terimakasih ya Yesus, atas kehadiran-Mu selama pertemuan kami ini. Hari ini Kau mengajarkan kepada kami untuk bersikap rendah hati dalam memaafkan sesama kami. Semoga Engkau senantiasa membimbing kami dalam usaha kami untuk bersikap rendah hati, agar kami dapat memaafkan kesalahan sesama kami dengan tulus. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
- Lagu Penutup
YESUS BESERTAKU
Kudaki-daki-daki-daki gunung yang tinggi
Kuturun-turun-turun-turun lembah yang curam
Kumelintasi padang rumput luas membentang
Yesus besertaku
Kuterbang-terbang-terbang-terbang luas angkasa
Kuselam-selam-selam-selam dalam samudera
Kudayung,dayung,dayung,dayung prahu disungai
Yesus besertaku
Di kanan KAU ada, di kiri KAU ada
Di atas dan di bawah KAU ada
Di suka KAU ada di dukapun KAU ada
Karna Engkau Yesus ku.